HINGGA BATU BICARA
Oleh Helvy Tiana Rosa
Aku
memandangnya lama, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ini ketiga kalinya ia
berada di tempat ini. Melakukan hal yang sangat tidak wajar. Ia bicara pada
batu-batu! Ya, pada batu! Ia bisa tampak serius, lalu tiba-tiba tertawa atau
menangis sendiri. Ia membelai batu-batu. Menggendongnya seperti menggendong bayi,
memasukkan batu-batu tersebut ke dalam tas kainnya yang kusam.
Dan
seperti hari-hari kemarin,...